Assalamualaikum, selamat datang di Apriani Blog's

Senin, 15 Juli 2013

Role Play Etikolegal Pada Ibu Bersalin dan Ibu Hamil

Sabtu, 15 Juni 2013


ROLE PLAY MUTU
MEMBERIKAN KONSELING PADA IBU HAMIL
1.      Sasti Simaremare               : sebagai penjual sayur
2.      Siti Hamidah                     : sebagai keponakan Bidan Sartika
3.      Sri Apriani                         : sebagai Ibu hamil
4.      Tri Misye A. Sipayung      : sebagai perawat
5.      Vera Anggraini Mz           : sebagai pemilik warung
6.     Yuni Sartika Saragih         : sebagai Bidan Sartika

Di suatu Desa Suka Makmur ada sebuah Klinik milik Bidan Sartika. Pagi itu Bidan Sartika pergi ke pasar, tanpa disengaja Bidan Sartika bertemu dengan tetangga lamanya dulu sewaktu Bidan Sartika masih tinggal di Desa Suka Lola yaitu Ibu Apri. Kebetulan Ibu Apri sedang hamil.
Bidan Sartika : eh ibu Apri, apa kabar bu ?
Ibu Apri          : baik bu, ibu apa kabar ?
Bidan Sartika : baik juga bu. sudah lama ya bu kita tidak jumpa.
Ibu Apri          : iya bu. Sekarang ibu tinggal dimana ?
Bidan Sartika : sekarang saya tinggal di Desa Suka Makmur, saya buka praktek disana. Datang lah bu berkunjung ke rumah saya.
Ibu Apri          : iya bu.
Setelah berbincang-bincang cukup lama, Bidan Sartika dan Ibu Apri belanja bersama di Kios milik Ibu Sasti yang menjual berbagai sembako.
Bidan Sartika : bu, tomatnya berapa sekilo bu ?
Ibu Sasti          : sekilo Rp 25.000,00 bu. ibu mau berapa banyak ?
Bidan Sartika : saya mau setengah kilo aja bu.
Ibu Sasti          : oh, ini bu plastiknya. Ibu Apri sudah memilih ?
Ibu Apri          : sudah bu, tolong timbangkan belanjaan saya ini bu.
Ibu Sasti          : iya bu, berapa banyak belanjaan ibu ?
Ibu Apri          : ini bu, cabe, tomat sama bawangnya setengah kilo semuanya bu.
            Setelah belanja Bidan Sartika dan Ibu Apri singgah di warung nasi milik Ibu Vera untuk sarapan bersama. Datanglah seorang pelayan warung menghampiri mereka.
Pelayan            : mau pesan apa bu ?
Bidan Sartika : saya pesan nasi uduk dan teh manis panas aja bu.
Pelayan            : Ibu yang ini pesan apa ?
Ibu Apri          : kalau saya sama saja pesannya dengan ibu yang ini.
Pelayan            : tunggu sebentar ya bu.
            Sambil menunggu makanan datang , Bidan Sartika dan Ibu Apri berbincang-bincang.
Bidan Sartika : oh ya Ibu Apri, ngomong-ngomong kehamilan ibi ini sudah berapa bulan ?
Ibu Apri          : mungkin sudah empat bulan bu.
Bidan Sartika : Loh kenapa mungkin bu ? apa ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan ke Bidan atau Dokter bu ?
Ibu Apri          : belum bu. saya tidak tau mau periksa kemana .
Bidan Sartika : ibu , pemeriksaan kehamilan itu penting untuk mengetahui perkembangan janin ibu.
Ibu Apri          : saya merasa kehamilan saya baik-baik saja kok bu. jadi saya rasa tidak perlu untuk melakukan pemeriksaan.
Bidan Sartika : tidak boleh begitu bu,  mungkin ibu rasa kehamilan ibu baik-baik saja tapi ibu belum tau pasti kan bagaimana keadaan janin ibu di dalam kandungan ibu. Kalau begitu gini saja, saya ada saran mungkin saran saya bermanfaat buat ibu. Kalau ibu mau ibu bisa datang ke Klinik saya untuk memeriksakan kehamilan ibu. Kalau ibu mau, ibu bisa datang kapan saja, kita kan dulu tetangga.
Ibu Apri          : iya bu, terima kasih atas sarannya. Nanti saya bicarakan dengan suami saya.
Pelayan            : permisi bu, ini pesanannya.
Ibu Apri          : iya dek, terima kasih ya.
Sambil menyantap pesanan mereka, Ibu Apri memikirkan saran Bidan Sartika tadi. Lalu Ibu Apri memutuskan.
Ibu Apri          : soal tawaran ibu tadi, saya pikir nanti siang saya akan datang ke klinik ibu.
Bidan Sartika : baiklah bu, saya tunggu kedatangan ibu.
            Setelah selesai makan , mereka pulang ke rumah masing-masing.
Ibu Apri          : kalau begitu saya permisi dulu ya bu.
Bidan Sartika : iya bu , hati-hati ya bu. sampai jumpa.
Ibu Apri          : iya bu, sama-sama.
            Bidan Sartika sampai ke rumahnya sambil membawa belanjaan dan memanggil keponakannya untuk membantunya membawakan belanjaan.
Bidan Sartika : midah, midah
Hamidah         : iya tante,
Bidan Sartika : bantu tante, bawa belanjaan ini ke dalem ya .
Hamidah         : iya tante.
            Bidan Sartika dan Hamidah berada di dapur membereskan belanjaan tadi dan mulai untuk memasak. Setelah selesai memasak, Bidan pun bersiap-siap untuk ke klinik karena kliniknya akan segera dibuka.  Ketika Bidan Sartika ke klinik untuk membuka klinik ternyata klinik telah dibuka lebih dulu perawat yang juga membantu Bidan Sartika di klinik.
Misye              : pagi bu.
Bidan Sartika : cepat beres-beres dan bersihkan klinik ya .
Misye              : iya bu.
Bidan Sartika : oh iya misye , nanti teman ibu ada yang mau kesini untuk memeriksakan kehamilannya. Namanya Ibu Apri. Nanti kalau dia sudah datang panggil ibu di dalam ya.
Misye              : iya bu.
            Misye pun telah selesai membersihkan klinik dan menyiapkan peralatan-peralatan yang ada di klinik. Misye pun duduk di ruang tunggu untuk menunggu pasien. Sekitar pukul 11.00 siang, Ibu Apri datang ke klinik Bidan Sartika.
Misye              : selamat siang bu.
Ibu Apri          : siang dek.
Misye              : ada yang bisa dibantu ?
Ibu Apri          : saya ingin bertemu dengan Bidan Sartika untuk memeriksakan kehamilan saya dek.
Misye              : tunggu sebentar ya bu. ayo masuk kedalam bu.
            Misye dan Ibu Apri masuk ke ruangan periksa.
Misye              : saya anamnese dulu ya bu. siapa namanya bu ?
Ibu Apri          : apriani dek.
Misye              : alamatnya bu ?
Ibu Apri          : Desa Suka Lola bu.
Misye              : apa keluhan yang ibu rasakan ?
Ibu Apri          : ingin memeriksakan kehamilan saya bu.
Misye              : hamil anak yang ke berapa bu ?
Ibu Apri          : anak yang pertama bu dan ini kehamilan saya yang pertama.
Misye              : tunggu sebentar ya bu, saya panggilkan Bidan Sartika.
            Setelah perawat selesai menganamnese Ibu Apri , lalu misye memanggil Bidan Sartika.
Misye              : (tok..... tok...... tok......) permisi bu, teman ibu tadu sudah datang.
Bidan Sartika : iya , tunggu sebentar.
Bidan Sartika : siang Ibu Apri.
Ibu Apri          : siang juga bu.
Bidan Sartika : ayo bu, naik ke temapt tidur, kita lakukan pemeriksaan.
            Bidan Sartika melakukan pemeriksaan kepada Ibu Apri. Bidan melakukan palpasi untuk mengetahui keadaan janin Ibu Apri. Setelah selesai melakukan pemeriksaan Bidan Sartika melakukan konseling kepada Ibu Apri mengenai kehamilan.
Bidan Sartika : ayo bu, silahkan turun. Kita telah selesai melakukan pemeriksaan. Saya akan memberikan konseling mengenai kehamilan ibu.
Bidan Sartika : dari hasil pemeriksaan yang saya lakukan, kehamilan ibu normal-normal saja tidak ada maslah.  Ibu harus tetap menjaga kehamilan ibu karena ibu maasih hamil muda. Ibu harus meperhatikan asupan gizi ibu, perbanyak mengkonsumsi makanan yang m,engandung zat besi agar ibu tidak mengalami anemia. Selain itu, ibu harus istirahat cukup jangan sampai kelelahan karena dapat menganggu janin ibu.
Ibu Apri          : baiklah bu, saya akan memperhatikan semua saran ibu.
Bidan Sartika : iya bu. ini saya berikan Zat besi untuk vitamin ibu dan jangan lupa untuk melakukan kunjungan ulang sebulan sekali.
Ibu Apri          : baik bu, terima kasih. Kalau begitu saya permisi dulu.
Bidan Sartika : iya bu , sama-sama. Jangan lupa untuk periksa kembali.
            Ibu Apri pulang ke rumah dengan perasaan lega karena kehamilannya baik-baik saja.
            Sebulan kemudian Ibu Apri melakukan pemeriksaan kembali hingga Ibu Apri akan melahirkan dia tetap melakukan pemeriksaan karena dia sudah sadar bahwa pemeriksaan kehamilan itu sangat penting.

----------The End----------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar